DWI SULISTYOWATI
Abstract
Pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama, menurut ukuran-ukuran Islam. Hal ini merupakan kepribadian muslim yang penuh dengan ajaran Islam yang terjabarkan melalui Aqidah, ibadah dan ahlak, dalam artian bahwa setiap sikap dan tingkah laku seseoran diwarnai oleh ajaran Islam. Untuk mewujudkan kepribadian tersebut bukanlah suatu pekerjaan yang ringan dan mudah, tetapi harus mengorbankan seluruh tenaga, pikiran, kesabaran, bimbingan, ketelatenan, bahkan biaya yang cukup besar, ataupun lainnya. Upaya semacam ini akan mudah dan lebih praktis dilakukan oleh orang tua di rumah, namun tidak menutup kemungkinan lembaga formal maupun in formal (dilakukan di Asrama)pun berupaya untuk menjembatani dalam menanamkan dan mengamalkan ajaran Islam, guna mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Alloh swt.
Berpijak dari kenyataan di atas, maka selayaknya bila penulis terdorong untuk mengadakan penelitian yang tujuannya untuk mengatahui: (1) Peran ibu asuh dalam pembinaan mental para siswi melalui Pendidikan Agama Islam di Asrama Putri Khadijah Surabaya. (2) Jenis-jenis pembinaan mental yang dilakukan oleh ibu asuh terhadap para siswi di Asrama Putri Khadijah Surabaya. (3) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam upaya pembinaan mental para siswi di Asrama Putri Khadijah Surabaya.
Berdasarkan judul yang penulis sajikan sebagaimana tertera di atas, maka sebagai tempat atau objek penelitian adalah Asrama Putri Khadijah Surabaya, jenis penelitiannya adalah kualitatif, sebagai informennya para ibu asuh (pengasuh) Asrama Putri Khadijah Surabaya sebanyak 9 orang. Sumber data yang diperlukan berbentuk primer (peran ibu asuh dalam pembinaan mental siswi melalui Pendidikan Agama Islam) dan data sekunder (susunan kepengurusan, sejarah sebelum berdirinya ? sekarang dan lain-lain). Sedangkan metode pengumpulkan data dengan menggunakan: observasi, interview, dokumenter, dan teknik analisa datanya menggunakan deskriptif kualitatif .
Dari hasil penelitian diperoleh sebagai berikut:
1.Peran yang dilakukan oleh ibu asuh Asrama putri Khadijah Surabaya dalam pembinaan mental para siswi melalui pendidikan Agama Islam adalah (a) Bidang aktifitas dengan mengfokuskan pada aktifitas pembelajaran yang dilakukan dalam kesehariannya, dengan tetap ada ibu asuhnya yang selalu bergantian. (b) Bidang keilmuan dengan mengfokuskan pada profil ibu asuh dalam memberikan tambahan pelajaran di Asrama, baik pada B.Arab dan Inggris, Muhadhoro maupun bidang keagamaan lainnya. (c) Penyediaan fasilitas perlu pengefesian dan pemanfaatan ruang kamar dan lapangan olah raga yang belum terpakai. (d) Bidang aktifitas di masyarakat lebih mengfokuskan pada pemberian wawasan keaagamaan yang dapat dilakukan oleh para siswi di masyarakat, dan bakti social di pantai asuhan yang berbasis NU di sekitar Surabaya, khususnya milik Khadijah.
2.Jenis pembinaan mental melalui pendidikan Agama Islam yang diterapkan di Asrama Putri Khadijah Surabaya adalah penanaman akidah dan melakukan ibadah mahdho, dengan cara memberikan pengajian, muhadhoro, diba?an, kuliah Subuh dan shalat berjamaah setiap waktu Maghrib, Isya? dan subuh setiap hari.
3.Faktor penghambat dalam pembinaan mental para siswi melalui Pendidikan Agama Islam adalah: (a) Kurang tersedianya ibu asuh yang professional dalam bidang pengetahuan umum, (b) metode pengajaran yang dilakukan hanya menggunakan ceramah dan tanya jawab, (c) minimnya alat yang digunakan dalam pembelajaran, (d) heterogenitas kemampuan para siswi, (e) kurang memaksimalkan manfaat sarana pra-sarana yang ada, (f) kurang adanya publikasi kepada masyarakat umum, mengenai keberadaan Asrama Putri Khadijah Suarabaya.
Keyword : Peran Ibu Asuh, Pembinaan Mental Siswi
Related Link : http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/56/jiptummpp-gdl-s1-2005-dwisulisty-2752-Pendahul-n.pdf
Berpijak dari kenyataan di atas, maka selayaknya bila penulis terdorong untuk mengadakan penelitian yang tujuannya untuk mengatahui: (1) Peran ibu asuh dalam pembinaan mental para siswi melalui Pendidikan Agama Islam di Asrama Putri Khadijah Surabaya. (2) Jenis-jenis pembinaan mental yang dilakukan oleh ibu asuh terhadap para siswi di Asrama Putri Khadijah Surabaya. (3) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam upaya pembinaan mental para siswi di Asrama Putri Khadijah Surabaya.
Berdasarkan judul yang penulis sajikan sebagaimana tertera di atas, maka sebagai tempat atau objek penelitian adalah Asrama Putri Khadijah Surabaya, jenis penelitiannya adalah kualitatif, sebagai informennya para ibu asuh (pengasuh) Asrama Putri Khadijah Surabaya sebanyak 9 orang. Sumber data yang diperlukan berbentuk primer (peran ibu asuh dalam pembinaan mental siswi melalui Pendidikan Agama Islam) dan data sekunder (susunan kepengurusan, sejarah sebelum berdirinya ? sekarang dan lain-lain). Sedangkan metode pengumpulkan data dengan menggunakan: observasi, interview, dokumenter, dan teknik analisa datanya menggunakan deskriptif kualitatif .
Dari hasil penelitian diperoleh sebagai berikut:
1.Peran yang dilakukan oleh ibu asuh Asrama putri Khadijah Surabaya dalam pembinaan mental para siswi melalui pendidikan Agama Islam adalah (a) Bidang aktifitas dengan mengfokuskan pada aktifitas pembelajaran yang dilakukan dalam kesehariannya, dengan tetap ada ibu asuhnya yang selalu bergantian. (b) Bidang keilmuan dengan mengfokuskan pada profil ibu asuh dalam memberikan tambahan pelajaran di Asrama, baik pada B.Arab dan Inggris, Muhadhoro maupun bidang keagamaan lainnya. (c) Penyediaan fasilitas perlu pengefesian dan pemanfaatan ruang kamar dan lapangan olah raga yang belum terpakai. (d) Bidang aktifitas di masyarakat lebih mengfokuskan pada pemberian wawasan keaagamaan yang dapat dilakukan oleh para siswi di masyarakat, dan bakti social di pantai asuhan yang berbasis NU di sekitar Surabaya, khususnya milik Khadijah.
2.Jenis pembinaan mental melalui pendidikan Agama Islam yang diterapkan di Asrama Putri Khadijah Surabaya adalah penanaman akidah dan melakukan ibadah mahdho, dengan cara memberikan pengajian, muhadhoro, diba?an, kuliah Subuh dan shalat berjamaah setiap waktu Maghrib, Isya? dan subuh setiap hari.
3.Faktor penghambat dalam pembinaan mental para siswi melalui Pendidikan Agama Islam adalah: (a) Kurang tersedianya ibu asuh yang professional dalam bidang pengetahuan umum, (b) metode pengajaran yang dilakukan hanya menggunakan ceramah dan tanya jawab, (c) minimnya alat yang digunakan dalam pembelajaran, (d) heterogenitas kemampuan para siswi, (e) kurang memaksimalkan manfaat sarana pra-sarana yang ada, (f) kurang adanya publikasi kepada masyarakat umum, mengenai keberadaan Asrama Putri Khadijah Suarabaya.
Keyword : Peran Ibu Asuh, Pembinaan Mental Siswi
Related Link : http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/56/jiptummpp-gdl-s1-2005-dwisulisty-2752-Pendahul-n.pdf