Ruang Makan akan ramai saat jam makan tiba.
Jam makan dibagi menjadi tiga bagian yaitu sarapan, makan siang dan makan
malam. Makan pagi biasanya sudah dibuka sejak pukul 05.30 pasca jamaah dan
pengajian ba’da subuh. Sedangkan makan siang dilaksanakan saat pulang sekolah
setelah jamaah Dhuhur di sekolah yang mungkin sudah mulai dibuka pukul 12.00
WIB dan makan malam dibuka setelah jamaah dan pengajian isya’ dilaksanakan.
Tentunya, anak asrama juga jangan terlalu
terlambat untuk mengambil jatah makan, bukan karena kehabisan, tapi karena
sungkan dengan ibu koki yang memasak karena jadi tidak memiliki waktu
istirahat. Anak asrama putrid khadijah tentunya semuanya perempuan, sehingga
nafsu dan kemampuan makan mereka berbeda dengan para pria. Jadi porsi makannya
pun tidak terlalu menggila.
Setiap anak boleh mengambil nasi sebanyak
mereka suka, namun jatah lauk ditetapkan oleh ibu koki. Jadi setelah mengambil
nasi, biasanya mereka mengantri mengambil lauk di ibu koki. Lauk asrama pun
bisa beragam setiap harinya, pagi-siang-malam bisa berbeda-beda dan berputar
dalam satu bulan. Jadwal menu makanan direncakan oleh ibu asrama, dan
direalisasikan oleh ibu koki asrama.
Saat bulan Ramadhan tiba, maka anak asrama
akan dibangunkan sahur sekitasr pukul 02.30 WIB, karena makan sahur sudah siap.
Kemudian semuanya turun untuk mengambil jatah makan sahur. Kemudian saat buka
puasa biasanya saat adzan maghrib tiba, ada pembagian makanan pembuka kecil
untuk membatalkan puasa. Biasanya berupa kue-kue kecil maupun gorengan.
Pembagian dilakukan di dapur asrama seperti pemngambilan jatah makan di hari
biasa. Baru setelah jamaah, makan malam dilakukan dan dilanjut pengajian dan
tadarus.
Beruntung sekali anak asrama khadijah memiliki
ruang khusus untuk makan bersama saat jam makan tiba. Dimana kami sebagai
alumni asrama membandingkan dengan pondok lain yang lebih bergengsi, yang
banyak dari pondok-pondok baru tersebut tidak memiliki ruang makan sehingga
harus makan di kamar.
Setelah makan, biasanya anak asrama langsung
mencuci piring di arena korah-korah yang telah disediakan. Hehehe…….. Seperti
yang tampak pada gambar. Dimana tak jarang lebih banyak kran air yang tidak
bisa keluar entah apa sebabnya. Sehingga kran air yang itu-itu saja yang
digunakan oleh anak asrama. Yang akhirnya menimbulkan antrian panjang di kran
yang sama.
Hal-hal yang seperti inilah yang tidak
disadari dan dipahami oelh ibu asrama, mungkin lebih banyak disebabkan karena
tidak adanya yang melapor, dan ketika ada yang melapor pun tidak ada tanggapan
berarti.
0 komentar:
Posting Komentar