Senin, 21 April 2014

Asrama Khadijah Inside : Ruang Makan


Ruang Makan akan ramai saat jam makan tiba. Jam makan dibagi menjadi tiga bagian yaitu sarapan, makan siang dan makan malam. Makan pagi biasanya sudah dibuka sejak pukul 05.30 pasca jamaah dan pengajian ba’da subuh. Sedangkan makan siang dilaksanakan saat pulang sekolah setelah jamaah Dhuhur di sekolah yang mungkin sudah mulai dibuka pukul 12.00 WIB dan makan malam dibuka setelah jamaah dan pengajian isya’ dilaksanakan.


Tentunya, anak asrama juga jangan terlalu terlambat untuk mengambil jatah makan, bukan karena kehabisan, tapi karena sungkan dengan ibu koki yang memasak karena jadi tidak memiliki waktu istirahat. Anak asrama putrid khadijah tentunya semuanya perempuan, sehingga nafsu dan kemampuan makan mereka berbeda dengan para pria. Jadi porsi makannya pun tidak terlalu menggila.


Setiap anak boleh mengambil nasi sebanyak mereka suka, namun jatah lauk ditetapkan oleh ibu koki. Jadi setelah mengambil nasi, biasanya mereka mengantri mengambil lauk di ibu koki. Lauk asrama pun bisa beragam setiap harinya, pagi-siang-malam bisa berbeda-beda dan berputar dalam satu bulan. Jadwal menu makanan direncakan oleh ibu asrama, dan direalisasikan oleh ibu koki asrama.


Saat bulan Ramadhan tiba, maka anak asrama akan dibangunkan sahur sekitasr pukul 02.30 WIB, karena makan sahur sudah siap. Kemudian semuanya turun untuk mengambil jatah makan sahur. Kemudian saat buka puasa biasanya saat adzan maghrib tiba, ada pembagian makanan pembuka kecil untuk membatalkan puasa. Biasanya berupa kue-kue kecil maupun gorengan. Pembagian dilakukan di dapur asrama seperti pemngambilan jatah makan di hari biasa. Baru setelah jamaah, makan malam dilakukan dan dilanjut pengajian dan tadarus.


Beruntung sekali anak asrama khadijah memiliki ruang khusus untuk makan bersama saat jam makan tiba. Dimana kami sebagai alumni asrama membandingkan dengan pondok lain yang lebih bergengsi, yang banyak dari pondok-pondok baru tersebut tidak memiliki ruang makan sehingga harus makan di kamar.


Setelah makan, biasanya anak asrama langsung mencuci piring di arena korah-korah yang telah disediakan. Hehehe…….. Seperti yang tampak pada gambar. Dimana tak jarang lebih banyak kran air yang tidak bisa keluar entah apa sebabnya. Sehingga kran air yang itu-itu saja yang digunakan oleh anak asrama. Yang akhirnya menimbulkan antrian panjang di kran yang sama.


Hal-hal yang seperti inilah yang tidak disadari dan dipahami oelh ibu asrama, mungkin lebih banyak disebabkan karena tidak adanya yang melapor, dan ketika ada yang melapor pun tidak ada tanggapan berarti.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More